Selasa, 17 Agustus 2010

Tawadu'

Hebat Karena Taat

Oleh Hanif Hannan

FOTO: rumametmet.com/
Dari zaman dulu hingga sekarang, kriteria kehebatan seseorang, masyarakat, bahkan negara, lebih sering diukur dari aspek materi dan kekuasaan. Mereka yang hartanya berlimpah dipandang memiliki kehebatan. Inilah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala abadikan dalam firman-Nya,” Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, “Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” (Al-Qashash [28]: 79) Cara pandang seperti itu mendorong manusia untuk berlomba-lomba meraih kekayaan sebanyak-banyaknya dan kekuasaan sekuat-kuatnya. Jabatan atau pekerjaan yang menjanjikan harta berlimpah menjadi dambaan. Sekolah yang berprospek secara ekonomi pun menjadi rebutan.
Kehebatan Semu
Dengan materi orang memang mudah mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan dengan materi berlimpah ia bisa membeli dan melakukan apa saja. Figur semacam Christina Onasis, selebriti muda yang konon cantik dan berharta trilyunan rupiah, mungkin menjadi impian orang. Pergaulannya dengan para selebriti dunia, yang menikmati hidup dari pesta ke pesta, mungkin menjadi idaman banyak orang.
Namun benarkah harta berlimpah itu dapat membahagiakan dan menyelamatkan hidupnya? Ternyata kenyataannya tak seindah yang dibayangkan. Dia berkali-kali gagal membangun dan mempertahankan keluarganya. Di antaranya bahkan ada yang cuma bertahan beberapa bulan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar